Senin, 02 Januari 2017

My First Mandala Calendar

HAPPY NEW YEAR EVERYONE!!

Below is my first mandala. I’ve created three new mandalas specifically for the calendar. This is a very nice calendar to color if you are a fan of mandala/paisley/abstract type of designs. I did do a lot of drawing practice before I got this one done, and I forgot to take pictures of the process. The designs will keep you busy for quite a while, but not so intricate that you will lose your sanity. It’s very therapeutic & I have heard that there are some out there that have created adult coloring groups. I thought that would be fun to share the things. I’m creating for myself with you all here.


I love that you can print these off, have your calendar there on your desk or bulletin board but each person can interpret the mandala differently & truly make it personal. I love mandalas because they can be simple or incredibly intricate, which leads to more creative ways to color them. It’s absolutely free.

I hope you enjoy this free coloring page calendar as much as I enjoyed creating it.
I can’t wait to share more with you soon.

Jumat, 18 Juli 2014

pola papercraft


*Graduation

..girl..




..boy..




Ini hasil percobaan saya... hihihi..

Selamat mencoba...

memories of thesis

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُلِلّهِ

Akhirnya, selesai juga skripsiku...


skripsiku semacam main ular tangga raksasa

kalo dilihat dari dekat

ini dia skripsiku.. sebelum dijilid

astronout papercraft, kertasnya bekas skripsi yang udah dicoret-coret sama dosen

skripsiku setelah dijilid

Jumat, 13 Juni 2014

dua puluh dua mei dua ribu empat belas (dag dig dug #sidang skripsi)

Akhirnya.... 22 Mei 2014, sidang skripsi...

Seminggu sebelum sidang, angin tiba-tiba masuk ke tubuhku (maksudnya masuk angin). Rasanya perut begah, pingin muntah, ga enak makan, ga enak semua pokoknya, terbayang 22 Mei 2014. Tapi yang aneh, aku tetap bisa tidur nyenyak seperti biasa (aku memang hebat...hahaha...). Padahal dari cerita teman-teman, mereka pada ga bisa tidur kalo besoknya mau sidang. Mungkin karena aku hobi tidur, hahaha... (tidur kok dijadikan hobi >.<).

Dan tibalah esok hari, hari sidang skripsi. Jantungku berdegup cepat, kaki bergetar hebat... (nyanyi lagunya SO7 - Hari Bersamanya). Ya...aku adalah sheilagank (haishh....ga penting..). OK, lanjut.. hehehe...
Aku berangkat ke kampus jam 7, ujiannya jam 9 (aku memang mahasiswa rajin.. :') ). Perjalanan dari rumah ke kampus sekitar satu jam, makanya berangkatnya jam 7. Jarak rumah ke kampus lumayan jauh, ga boleh kos pula (hahhh...kenapa dunia ini sungguh kejam...ngekos aja ga boleh...). Tapi ga masalah, aku sudah melewatinya selama 4 tahun.

Sampai di kampus...jeng..jeng... langsung ke labkom (laboratorium komputer), udah dijadikan tempat nongkrong sehari-hari juga (lab buat tempat nongkrong??? mahasiswa pintar... #plaakk). Di labkom, nunggu jam 9, nunggu dosen (ini mau sidang atau menunggu yang ga pasti sih??? #tsah). OK..harus nunggu dulu...tik tok tik tok...tereeeng... jam 9... Satu dosen datang... Namanya Pak Nugroho, biasanya dipanggil Pak Nug, beliau jadi dosen pembimbing II, tp sekarang posisinya jadi penguji. haahhh....

Tik tok tik tok...menunggu lagi..kurang dua dosen lagi yang belum datang. Waktu terus berjalan. Teeennggg.... jam 09.30, dan 2 dosen tersebut tak kunjung datang (ohh..malangnya nasibku :'( ). OK, aku putuskan untuk telpon beliau berdua. Tuutt...tuutt...tuuttt.. (telponnya lagi kentut.. emang, telponnya hobi kentut... #apa sih..). Dan ternyata... hiks huks hiks huks.. sidangnya diundur jam 1 (aaarrggghhh... #pukpukpuk). Ternyata jadwalnya kurang tepat, hari itu tepat barengan sama coblosan calon Rektor. Ya sudah, ku terima dengan lapang dada (padahal nyesek rasanya...).

Tik tok tik tok... menunggu lagi... (duuhhh...dari tadi nunggu mulu... nasib..).

Ya ampun...nunggu 3 jam serasa 3 tahun... (#alay dikit). Selama nunggu jam 1, aku ditemani teman-temanku yang baik hati (pas hari itu doang sih baiknya.. #Plaakkk...dipukul pake elektrodanya anak geo...). Terima kasih buat Ninik, Siska, Elpe, Lely, Novia, Om Didit, Agus Hari, Fandy, dll (aku lupa yang lain..maaf...).

OK..udah jam 1.

Satu dosen datang, dosen yang pertama datang sama kayak yang tadi, Pak Nug (ohh...memang dosenku paling rajin..). Ga lama kemudian dosen kedua datang. Beliau dosen penguji utama, namanya Pak Daeng. Ga seperti biasanya, beliau datang dengan wajah sangar dan sedikit diam, ngomong cuma seperlunya.

          "Pak Wid (dosen yang satu lagi) udah datang?" Mr. Daeng said.
          "Belum Pak..." jawabku.

Tanpa bicara apapun, beliau langsung ke ruangan sebelah, langsung baca draft skripsiku, langsung dicoret-coret, langsung... (aarrrgghhh... dicoret-coret...).

Beberapa menit kemudian dosen ketiga datang. Namanya Pak Widjianto, biasa dipanggil Pak Wid. Beliau sebagai dosen pembimbing I, tapi kalo pas ujian ya sebagai penguji. Pak Wid terkenal sebagai dosen yang killer. Tapi setelah beberapa semester ku beranikan diri untuk ikut mata kuliah yang diampu beliau, ternyata beliau baik banget, keren, waktu membimbing juga ngasi saran-saran yang bagus buat skripsiku, keren deh pokoknya. Mungkin kalo belum dekat memang seperti dosen killer.

OK..lanjut.. Yeee....dosenku udah lengkap (padahal jatungku berdegup ga karuan..).

Sidang dimulai....teettt..tereetttt...tereeeettttt...

Pak Wid mempersilahkan aku buat presentasi. Presentasinya dikasi waktu 15 menit (what??? 15 menit??? #ga cukup lah...). Ya, menurutku waktu 15 menit itu masi kurang. Skripsiku tentang pemrograman, jadi selain presentasi aku juga harus jalanin program yang prosesnya lumayan lama. Tapi tak apalah, dosen pasti nungguin aku selesai presentasi dan jalanin program.

Presentasi selesai, penguji utama (Pak Daeng) mulai bertanya. Dengan wajah sangar (saat itu beliau memang beda dengan hari biasanya #beda banget), beliau awalnya ngasi saran masalah numbering buat sub bab, masalah penulisan pokoknya, selanjutnya.... (ga usah diceritakan #skip). Pertanyaan selanjutnya dari Pak Nug, kemudian dilanjutkan pertanyaan dari Pak Wid. Pertanyaan demi pertanyaan aku jawab (entah itu bener apa salah, yang penting JAWAB...hahahaha....).

Sesi tanya jawab selesai, kira-kira 1,5 jam. Saya disuruh keluar dari ruangan karena dosen mau diskusi nilai. Aku keluar, ternyata di luar teman-teman menungguku (ohh...so sweet... :-* ). Setelah beberapa menit aku dipanggil lagi buat masuk ke dalam, mendengar keputusan lulus apa ga (lulus lah... #pede aja).

Setelah duduk, Pak Wid mulai bicara.

          "Semalam kamu mimpi apa?" Mr. Wid said.
dengan santainya aku jawab, "ga mimpi apa-apa Pak..hehe..."
          "......." semua dosen terdiam.
aku bicara lagi, " iya Pak, anehnya tadi malam saya bisa tidur nyenyak, padahal kata teman-teman kalo mereka mau ujian pada ga bisa tidur semua.." (aku memang hebat...hahaha).
Kemudian Pak Wid bicara, "Wah..kamu hebat ya..." (tuh kan...dosenku aja bilang aku hebat..).
"Tapi nanti malam kamu pasti ga bisa tidur nyenyak..", tambah Pak Wid (wew...huh hah huh hah...).

Setelah itu, Pak Wid mengumumkan hasilnya.

           "Selamat..kamu LULUS...", Mr. Wid said. (yeeeeee...akhirnya....)
           "Tapi... (aaarrrgggghhhhh....kenapa ada tapinya???) dengan beberapa tambahan dari Pak Daeng, Pak Nugroho, dan Saya..", lanjut Pak Wid.

Ya, meskipun ada beberapa revisi, tak apa, yang penting LULUS. Dengar kata lulus itu rasanya seperti banyak kupu-kupu terbang di perutku #tsah..

Ini dia para dosen penguji... (dari kiri: Pak Nug, Pak Wid, Saya, Pak Daeng)
Akhirnya, selama 4 tahun aku belajar di kampus ini, banyak suka duka yang aku lewati. Ngerjakan laporan praktikum yang seabrek, ngerjakan tugas bareng-bareng, nyontek waktu ujian (hahh..nyontek waktu ujian??? #memalukan, yang ini jangan ditiru ya...).

Alhamdulillah...

Terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu pengerjaan skripsiku. Kedua orang tuaku yang selalu mendoakanku dan memberi semangat ketika aku mengeluh tentang skripsi yang ga selesai-selesai, Mas Sandy yang sudah memberi ide skripsi, teman-teman yang selalu memberi semangat dan selalu mengoprak-oprak biar aku ga malas ngerjakan skripsi, terima kasih...

teman-teman (dari kiri: Fandy, Novia, Saya, Elpe, Om Didit, Agus Hari)


With Elpe
Fandy mesti gayanya kayak gini... #modus
Oh iya, terima kasih juga buat Pak Anang yang sudah memberikan fasilitas wifi khususon dan labkom berAC jos gandos, terima kasih...

With Pak Anang
Terima kasih untuk semuanya yang mungkin belum saya sebutkan, terima kasih.... 

Selasa, 12 November 2013

FISIKA SIMULASI III - Difusi Suhu Dua Dimensi

       Ditinjau penghantar panas persegi dengan luas penampang L × L yang terletak di bidang xy dengan salah satu sudutnya terletak di pusat koordinat seperti disajikan pada Gambar 1. Penghantar ini dipandang sebagai tampang lintang (cross section) penghantar tiga dimensi yang panjangnya tak hingga dan homogen dalam arah panjangnya. Mula-mula penghantar bertemperatur To. Pada saat t = 0, sisi penghantar yang terletak di x = L dan di y = L secara bersamaan ditempelkan pada reservoir bertemperatur Tb dimana Tb > To. Sementara pada sisi penghantar yang terletak di x = 0 dan di y = 0 dijaga sedemikian rupa sehingga tidak ada aliran kalor. Selanjutnya akan dicari keadaan sistem pada saat t.
Gambar 1. Sistem fisis yang ditinjau

Persamaan yang sesuai dengan keadaan sistem fisis tersebut adalah persamaan difusi yang berbentuk
dengan  
           

Proses difusi suhu dua dimensi dapat diselesaikan secara numerik dengan menggunakan bahasa pemrograman fortran. Pertama-pertama kita membuatnya menjadi bentuk diskrit agar lebih mudah dihitung.



 Syarat Stabilitas
 Syarat stabilitas terpenuhi dengan rumus

 Sehingga diperoleh pilihan hx = 0,1 dan dx = 0,0025

Script program menggunakan Fortran
---------------------------------------------------------------------
PROGRAM DIFUSI2D
!Deklarasi Variabel
IMPLICIT NONE

INTEGER, PARAMETER:: imax = 1000, jmax = 1000
  CHARACTER(36)    :: label
  
  REAL           :: L,dt,hx,perhx,perhx2,meanT,D 
  INTEGER :: i,j,nwrite,nsave,tmax,n,nn,Nx,Ny
  REAL           :: T(1:imax,1:jmax)
  INTEGER           :: X(1:imax,1:jmax),Y(1:imax,1:jmax)
    
!Input
L = 1
 D = 1
dt = 0.0025
 hx = 0.1
perhx = 1/hx
perhx2 = perhx*perhx
Nx = L/hx
Ny = Nx
tmax = 4000000
 nwrite = 50
 nsave = 200
 !perintah membuat file baru
OPEN(80,FILE='data.csv',STATUS='NEW',FORM='FORMATTED')
 !isi file baru
WRITE(80,*) 'n,','dt*n,','meanT'
CLOSE(80)

!Syarat awal T
DO j = 1, Ny+1
 DO i =1, Nx+1
T(i,j) = 0
 END DO
END DO

 DO j = 1, Ny
   T(Nx+1,j) = 1
END DO
    
 DO i = 1, Nx
   T(i,Ny+1) = 1
END DO
    
 T(Nx+1,Ny+1) = 1

PRINT*, ' Bismillaahirrahmaanirrahiim....'
DO n = 1, tmax
    
!Menghitung
DO j = 2, Ny
DO i = 2, Nx
T(i,j) = (D*dt/perhx2)*(T(i1,j)+T(i+1,j)+T(i,j-
           1)+T(i,j+1)-4*T(i,j))+T(i,j);
END DO
END DO
        
DO j = 2, Ny
 T(1,j) = T(1,j)+2*D*dt/perhx2*(T(2,j)-T(1,j))+dt/perhx2*
         (T(1,j-1)-2*T(1,j)+T(1,j+1));
END DO
    
DO i = 2, Nx
 T(i,1) = T(i,1)+2*D*dt/perhx2*(T(i,2)-T(i,1))+dt/perhx2*(T(i-
          1,1)-2*T(i,1)+T(i+1, 1));
END DO
        
T(1,1) = 0.5*(T(2,1)+T(1,2));
        
meanT = 0
DO i = 1, Nx+1
 DO j = 1, Ny+1
  meanT = meanT + T(i,j) 
 END DO
END DO
meanT = meanT/((Nx+1)*(Ny+1))
        
IF (MOD(n,nwrite) < 1) THEN  
 PRINT*, '---------------------------------------------'
 WRITE(*,  ' (T2, A, T30, I20)')'n             :',n
 WRITE(*,  ' (T2, A, T30, F12.5)')'T           :',meanT          
END IF

IF (MOD(n,nsave) < 1) THEN
PRINT*, '-------------------------------------------'
PRINT*, ' S a v e data '
WRITE(*,  ' (T2, A, T30, F12.5)')'T         :',meanT
  !Menyimpan n, dt*n, meanT
OPEN (80,ACCESS='APPEND',FILE='data.csv',FORM='FORMATTED')
WRITE (80, 81) n, dt*n , meanT
81 FORMAT (i8',',F10.3',', F7.5)
CLOSE(80)

nn = n + 70000000

!Menyimpan T 
WRITE (Label, 51) 'T', nn
51 FORMAT (A, i8,'.csv')
OPEN (11, file = Label)
DO i = 1, (Nx+1)
DO j = 1,(Ny+1)
X(i,j) = i
Y(i,j) = j
WRITE (11,31) X(i,j), Y(i,j), T(i,j)
31 FORMAT(i5',',i5',',F7.5)
END DO
END DO
CLOSE (11)
    
  END IF
END DO

PRINT*,'----------------------------------------------'
PRINT*,"ALHAMDULILLAH"
PRINT*,"Perhitungan telah selesai"
PRINT*,'----------------------------------------------'

END PROGRAM DIFUSI2D
---------------------------------------------------------------------

Selanjutnya data meanT dengan variasi D 'data.csv' dibuka di software PARAVIEW, dan dibuat grafik seperti di bawah ini.


dan untuk data suhu 'T7.csv' dibuka di software PARAVIEW, dan dibuat video seperti di bawah ini.






FISIKA SIMULASI III - Difusi Suhu Satu Dimensi

Difusi dapat diartikan sebagai perambatan energi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Perambatan energi panas pada besi atau logam merupakan salah satu contoh proses difusi suhu.

Persamaan difusi

dengan D adalah tetapan difusi.

Proses difusi suhu satu dimensi dapat diselesaikan secara numerik dengan menggunakan bahasa pemrograman matlab. Pertama-pertama kita membuatnya menjadi bentuk diskrit agar lebih mudah dihitung.


Pada sistem fisis ini kita asumsikan:
L   = 1     (panjang besi/logam)
T = 70    (suhu pada bagian x = 1)
TR  = 90   (suhu pada x = nx+1)
To  = 27   (suhu mula-mula batang logam)
Hx = 0.1
dt = 1 
untuk n tertentu maka berlaku

Script program menggunakan Matlab
---------------------------------------------------------------------
clear all;
clc;

L = 1; %panjang bahan 
D = 1; %konstanta difusi
dt = 0.1;
hx = 0.1;

perhx = 1/hx;
perhx2 = perhx*perhx;
Nx = L/hx;
tmax = 130000;

T(1)=70;
T(Nx+1)=90;
x(1)=0;
x(Nx+1)=1;
for i=2:Nx
 T(i)=27;
 x(i)=(i-1)*hx;
end

for tn = 1:tmax
 for i = 2:Nx
  T(i) = (D*dt/perhx2)*(T(i+1)-2*T(i)+T(i-1))+T(i);
 end
    
 for m=1:1300
  n=m*100;
  if ((n==tn) || (tn==1))
   suhu=[x' T'];
   csvwrite (['difusi_' num2str(tn) '.csv'],suhu,0,0); %perintah untuk menyimpan 'suhu'
  end
 end
end
---------------------------------------------------------------------
Selanjutnya data 'suhu' dibuka di software PARAVIEW, dan dibuat video seperti di bawah ini. 

Rabu, 17 April 2013

Iwan Setyawan: Penulis “9 Summers 10 Autumns” yang Mantan Director Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York



Kesuksesan kerja dan karier cemerlang di New York, Amerika Serikat tidak membuat Iwan Setyawan enggan kembali ke kampung halamannya di Kota Apel Malang, Jawa Timur. Ia memutuskan berhenti dan pulang ke Indonesia. “Waktu  saya memutuskan berhenti dan kembali ke Indonesia  banyak yang Tanya, are you  crazy? “  ujar Iwan saat tampil di Kick Andy. Dengan tenang, pria kelahiran di Batu-Malang pada 2 Desember 1974 ini, menceritakan bahwa tujuannya bekerja sampai  ke New York adalah untuk mencari uang agar bisa memiliki kamar tidur  sendiri.  Ini adalah obsesi terbesarnya. Maklum, Iwan adalah keluarga sederhana. Ayahnya yang hanya sopir angkot yang tak punya cukup dana untuk bisa membuatkan kamar yang layak untuk anak-anaknya. Iwan tinggal di rumah berukuran enam kali tujuh meter, dimana ia harus berbagi tempat dengan orang tua dan 4 saudari perempuannya. Dengan susah payah dalam masalah pembiayaan,  Iwan bisa lulus sekolah bahkan kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam kurun waktu 4 tahun, kuliahnya di Fakultas MIPA, Jurusan Statistika selesai dan menjadi lulusan terbaik di tahun 1997. Ia bekerja selama tiga tahun di Jakarta sebagai data analis di Nielsen dan Danareksa Research Institute. Ia selanjutnya merambah karier di New York City. Berkat upaya dan keinginan kuat untuk keluar dari kemiskinan keluarganya, ia berhasil mendapatkan pekerjaan di Amerika sebagai Senior Manager Operations. Selama 10 tahun  meniti karier di negeri Paman Sam, ia akhirnya bisa  menduduki jabatan bergengsi, yaitu sebagai Director Internal Client Management Data Analysis and Consulting Nielsen Consumer Research New York, Amerika Serikat. Pencinta yoga, sastra. dan seni teater ini meninggalkan NYC Juni 2010 dengan posisi terakhir tersebut. Meski dalam perjalanan karier yang demikian bagus, tapi  Iwan memilih jalannya sendiri. Iwan tinggalkan kota “Big Apple” New York, dengan segala kemeriahannya dan memilih kembali ke kota Apel  Malang, Jawa Timur.  “Di sini, saya  ingin berterima kasih pada semua orang yang mendukung saya. Dan saya ingin melakukan sesuatu yang  touch people,”  tegasnya.

9 Summers 10 Autumns
 

“Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, seorang anak laki-laki bermimpi. Kelak, ia akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri.” Cerita tentang kesuksesan selalu menggugah inspirasi. Setelah semua rintangan dapat dilalui, dan hidup yang dulu terasa pahit dan kadang menyakitkan berubah menjadi kebahagiaan, di saat itulah perjalanan hidup seseorang menarik untuk dipelajari. Maka, lewat buku yang dikemas dengan gaya tutur novel ini Iwan Setyawan ingin berbagi inspirasi kepada pembaca.